Baru Tahu, Ternyata Begini Sejarah Advertising Agency di Indonesia

Rupanya, sebelum era advertising agency, terdapat berbagai profesi unik, seperti agen periklanan dan space broker, yang tugasnya menawarkan kolom iklan di koran. Saat masih kecil, kamu pasti sering menunggu tayangan kesukaan sambil menyimak dan melafalkan jingle iklan di televisi. Pada saat itu, istilah advertising agency mungkin belum pernah kamu dengar sama sekali.

Di kepalamu waktu itu, kalau sebuah brand memasang iklan, sudah pasti proses pembuatannya juga ditangani sendiri oleh tim di perusahaan tersebut. Padahal, nyatanya, hampir semua brand membutuhkan bantuan dari advertising agency untuk memproduksi sebuah iklan.

Bahkan, sejarah ketergantungan brand dengan agensi sudah dimulai sejak abad ke-19, saat berdirinya salah satu pelopor advertising agency di Amerika, yakni Volney Palmer, pada 1841.

 

Apa Itu Advertising Agency?

Advertising agency atau agensi periklanan adalah perusahaan jasa yang menawarkan layanan berupa pengembangan, perencanaan, dan eksekusi program promosi atau iklan.

Jadi, sebuah advertising agency tidak hanya bertanggung jawab memproduksi iklan, namun juga melakukan pengembangan konsep, melakukan riset, hingga menjalin berbagai bentuk kerja sama dengan vendor.

Jenis-jenis iklan yang umum ditangani oleh advertising agency antara lain:

  • iklan televisi,
  • iklan radio,
  • iklan media sosial,
  • iklan search engine marketing (SEM), dan
  • out-of-home (OOH) advertising.

 

Dengan pengalaman, relasi, dan sumber daya yang dimiliki oleh agensi, proses pembuatan iklan bisa berjalan lebih efisien, baik itu dalam hal biaya, waktu, maupun tenaga.

 

Asal Mula Advertising Agency di Dunia

Berbicara tentang sejarah advertising agency berarti menggali lebih dalam tentang asal mula iklan secara umum.

1. Praktik Iklan Pertama di Dunia

Pada mulanya, praktik mengiklan hanya dilakukan secara manual, termasuk melalui pengumuman di tempat publik, pemberian tanda atau simbol sederhana, serta promosi secara verbal dari orang ke orang.

Perkembangan iklan berlanjut ke zaman Mesir Kuno, di mana ditemukan selembar iklan papirus berisi promosi toko tenun dari majikan yang sedang mencari budaknya.

2. Iklan Koran

Setelah masuknya teknologi percetakan di abad ke-15, koran memiliki peminat yang sangat tinggi. Inovasi iklan berbasis koran kemudian menyentuh popularitasnya di abad ke-18 dan 19.

3. Advertising Agent

Di pertengahan abad ke-19, seiring dengan praktik periklanan sudah lebih lazim, muncul jasa perorangan atau agen yang merepresentasikan sejumlah perusahaan koran untuk menawarkan space iklan mereka.

Advertising agent inilah yang menjadi pionir dari perkembangan agensi iklan di masa selanjutnya.

4. Space Broker

Di era yang sama dengan advertising agent, muncul profesi baru bernama space broker. Seperti broker pada umumnya, seorang space broker bertindak sebagai perantara pembelian kolom iklan.

Mereka membeli space iklan dari berbagai perusahaan koran, kemudian menjualnya kepada perusahaan pengiklan dengan harga yang lebih mahal.

5. Full Service Agency

Konsep advertising agency mulai ada di akhir abad ke-19. Agensi di masa ini membantu pembuatan campaign, desain artwork, pembelian media space, hingga analisis pasar.

Salah satu full-service agency pertama di dunia adalah N.W. Ayer & Son yang didirikan di Philadelphia pada tahun 1869.

6. Revolusi Kreatif

Pada rentang tahun 1960-1970, industri periklanan mengalami transformasi yang dikenal dengan sebutan creative revolution.

Advertising agency mulai berbondong-bondong mengubah output mereka untuk lebih fokus kepada inovasi dan kreasi, termasuk storytelling, daya tarik emosional, dan eksplorasi visual.

7. Revolusi Digital

Fase perkembangan terakhir yang masih berlanjut hingga kini adalah era digital revolution. Di era inilah advertising agency semakin lazim ditemui dalam platform digital, termasuk media sosial dan situs web.

 

Kapan Advertising Agency Masuk ke Indonesia?

Perkembangan advertising agency di Indonesia dimulai sejak masa kolonialisme Belanda. Jika dirangkum, alurnya akan berjalan seperti ini.

1. Era Prakemerdekaan (1900-an hingga 1945)

Iklan-iklan di masa ini hanya terbatas pada bisnis dan produk yang dimiliki oleh orang-orang Belanda. Advertising agency pertama didirikan oleh perusahaan Belanda yang menargetkan target pasar elit Eropa dan Indonesia.

Agensi periklanan Belanda yang paling populer di era prakemerdeaan, yakni Reclame N.V. dan Intermedia.

2. Era Pascakemerdekaan (1950-an)

Di tahun 1950-an, produk-produk seperti minyak goreng, bir kaleng, kebutuhan mandi, dan obat-obatan sudah mulai aktif memasang iklan di laman koran.

3. Era Iklan Televisi (1960-an hingga 1990-an)

Kehadiran stasiun TVRI pada 24 Agustus 1962 tidak lama disusul oleh didirikannya sebuah sebuah perusahaan periklanan InterVista pada 1963 oleh Nuradi, yang disebut sebagai bapak periklanan modern Indonesia.

Tiga iklan televisi pertama (dalam bentuk telop) yang ditangani oleh InterVista adalah iklan Hotel Tjipajung, PT Masayu, dan PT Arschoob Ramasita.

Sebelum peristiwa politik 1965, produk-produk asing mulai membanjiri pasar Indonesia. Puncaknya terjadi pada 1970-an, di mana penerus Nuradi mulai mendirikan agensi mereka sendiri.

Masa kebangkitan periklanan Indonesia kala itu diisi dengan berbagai agensi, termasuk Matari, Fortune, Metro (Publicis), Adforce (JWT), Inter Ad Mark (Dentsu), Citra Lintas (LOWE), dan Grafik (Mc Can Erickson).

Industri periklanan Indonesia terus mengalami perkembangan seiring dengan kian masuknya agensi asing pada rentang 1980–1990-an, atau masa sebelum era digitalisasi.

 

Jasa Advertising Agency Terbaik Indonesia

Perkembangan industri advertising agency di Indonesia merupakan dampak dari tingginya persaingan dan kebutuhan brand untuk tampil beda dibandingkan kompetitor.

Jangan biarkan bisnis kamu kalah saing di era yang penuh dengan tren-tren hangat. Putuskan langkah bijak seperti ratusan brand kenamaan yang sudah mempercayai Idenya Flux, termasuk Uniqlo, XL Axiata, Cimory, Mandiri, Kapal Api Group, Sony, dan masih banyak lagi.

Tak ingin kehilangan relevansi di hadapan audiens? Jangan tunggu nanti, hubungi Idenya Flux via WhatsApp sekarang juga!

SEND
YOUR
BRIEF
Please fill the required field.
Please fill the required field.
Please fill the required field.